Carding dalam Cybercrime adalah penyalahgunaan data kartu kredit yang biasa dilakukan oleh pengguna internet yang tidak bertanggung jawab untuk belanja online dengan menggunakan kartu kredit orang lain secara ilegal. Cara melakukan carding yang cukup mudah, membuat teknik ini marak di tahun 1999. Seorang pelaku carding (carder) tidak perlu mencuri kartu kredit orang lain tersebut untuk melakukan transaksi di internet. Sebagai informasi, transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit dan nomor rahasia yang biasanya terdiri dari 3 digit di balik kartu dan nomor kadaluarsa kartu tersebut.
Cara Mencegah Carding
1. Rahasiakan nomor kartu kredit anda
Nomor Kartu Kredit merupakan hal yang sangat rahasia dan hampir sama dengan nomor PIN ATM kita. Untuk mencegah Carding kita harus merahasiakan nomor kartu kredit kita. Ini diperburuk dengan adanya fakta bahwa kebanyakan tanggal kadaluarsa kartu kredit di Indonesia adalah akhir tahun, dan ini membuat carder cukup beraksi dengan memasukkan nomor kartu dan nomor rahasianya saja.
2. Hindari transaksi online menggunakan internet wireless
Tidak menutup kemungkinan bahwa dibalik koneksi internet melalui wireless ada pengguna lain yang bermaksud jahat melakukan spoofing atas paket data yang bertebaran dengan maksud mendapat berbagai macam data rahasia yang berguna baginya termasuk data kartu kredit anda. Dengan alasan inilah sebaiknya transaksi online di internet jangan menggunakan wireless terutama hot spot yang bersifat gratis.
3. Setelah melakukan transaksi selalu hapus cookies anda (Clear Cookies)
Bagi yang belum tahu, cookies bertugas untuk menyimpan seluruh data yang kita masukkan pada suatu situs untuk mengingat bagaimana cara melayani kita dan dengan privilege apa kita bisa dilayani. Intinya begini seluruh data yang kita masukkan pada suatu situs akan diingat oleh situs tersebut dengan memanfaatkan fitus cookies. Tidak menutup kemungkinan cookies akan menyimpan data kartu kredit yang kita masukkan di situs tersebut karena inilah selalu hapus cookies dari komputer setelah kita selesai melakukan transaksi online karena cookies bisa saja mempunyai umur yang panjang di dalam komputer tersebut.
4. Pastikan Komputer aman dari program keylogger
Keylogger adalah sebuah program yang mencatat apapun yang kita ketikkan di komputer. Biasanya keylogger dipakai oleh seorang hacker (saya lebih suka menyebutnya pencuri) untuk mendapatkan userid dan password seseorang ketika sedang login di komputer. Pada prakteknya karena semua yang diketikkan oleh user tercatat di keylogger, aplikasi ini bisa digunakan untuk mencatat nomor kartu kredit dan data rahasia lain yang diperlukan untuk melakukan carding. Karena hal inilah pastikan tidak ada program keylogger yang aktif/program sejenis bila kita ingin bertransaksi online.
5. Cek Data Secara Berkala
Selalu pastikan bahwa data bank anda aman secara berkala. Yang saya maksud disini adalah pastikan tidak ada transaksi yang tidak beralasan. Kalaupun ada kekurangan 1 rupiah, jangan disepelekan kalau tidak ada penjelasan dari pihak bank. Bayangkan pendapatan seorang carder bila berhasil mencuri 1 rupiah dari sekian milyar orang. Bukankah dia telah mendapat 1 Milyar tiap bulan?
6. Hancurkan Slip Transaksi ATM
Slip transaksi ATM sebaiknya selalu dihancurkan ketika selesai melakukan transaksi di ATM. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada pola tertentu yang dipakai sebuah bank yang membuka pintu kemungkinan bagi para carder untuk mencari data yang mereka perlukan guna melakukan transaksi online atas beban rekening bank anda.
7. Hati-hati Situs Palsu
Terbayang akan kemungkinan adanya situs palsu di Internet? Bayangkan kalau ternyata ada situs lain yang mirip dengan klikBCA dan banyak nasabah BCA yang tertipu masuk ke situs tersebut dan melakukan transaksi online? Bisa dipastikan admin situs palsu tersebut akan panen userid dan password para nasabah BCA yang bisa digunakan untuk kepentingan transaksi onlinenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar